DONGENG PENGANTAR TIDUR-2

 

KISAH KELINCI DAN KURA-KURA

                   Pada suatu hari di sebuah hutan, ada seekor kelinci yang sangat lincah. Kelinci ini dikenal sebagai hewan yang angkuh karena ia adalah salah satu hewan yang paling cepat di hutan. Sering kali kelinci ini meledek hewan-hewan lainnya di hutan karena tidak secepat dan selincah dirinya. Banyak hewan yang sebenarnya merasa kesal dengan sifat kelinci ini tapi mereka tidak terlalu menghiraukannya. Mereka membiarkan si kecil terus menunjukkan kesombongannya karena mereka terlalu malas berurusan dengannya.

Suatu hari, seekor kura-kura berjalan melewati kelinci. Kelinci tentu saja ingin mengejek kura-kura yang jalannya lambat. Kelinci itu memberhentikan kura-kura dan berkata, “Jalanmu lambat sekali! Aku yakin kalau kita berlomba lari, kamu tidak akan bisa mengalahkanku,” ujar si kelinci dengan nada yang tinggi. Kura-kura hanya mengangguk dan ingin melanjutkan perjalanannya tapi si kelinci menghentikannya lagi. “Aku menantangmu untuk berlomba lari denganku. Apakah kamu berani, Kura-kura?” Tanya si kelinci sambil tersenyum licik.

“Iya, boleh. Kita bisa berlomba esok hari,” ujar kura-kura. Si kelinci pun sempat terkejut karena kura-kura berani menerima tantangannya. Namun, kelinci merasa senang dan puas karena ia tahu ia akan menang di perlombaan itu.

Di hari perlombaan, kura-kura dan kelinci sudah bersiap-siap di belakang garis start. Seluruh hewan di hutan ramai berbaris di sepanjang jalur perlombaan karena mereka ingin menontonnya. Si kelinci sangat bersemangat karena ia berpikir ia akan mengalahkan kura-kura dengan mudah, sedangkan kura-kura sudah mempersiapkan seluruh tenaganya untuk tetap berusaha berjalan dengan cepat hingga garis finish.

 

Saat perlombaan dimulai, tentu saja kelinci langsung berlari kencang menuju garis finish, sedangkan kura-kura masih berjalan lambat jauh di belakangnya. Kelinci pun berhenti sejenak dan berteduh di bawah pohon. Ia melihat ke belakang dan ia tidak melihat ada tanda-tanda si kura-kura sudah mendekatinya.

 

“Ah, lama sekali, ya, dia. Aku bisa tidur dulu sambil menunggunya di sini. Setelah bertemu dia di sini nanti, aku bisa kembali berlari cepat dan mengalahkannya, hahaha,” ujar kelinci sambil tertawa licik. Ia pun menutup matanya untuk beristirahat sejenak. Angin yang berhembus kencang di hari yang terik itu membuat kelinci tertidur terlalu lelap. Tanpa ia sadari, kura-kura sudah melewatinya dan ia terus berjalan sekuat tenaga untuk mengalahkannya. Saat kelinci terbangun, matahari sudah tidak seterang saat awal ia tertidur. Kelinci pun sangat terkejut dan ia bangun untuk berlari sekuat tenaga.

Tak disangka-sangka, saat ia sampai di garis finish, kura-kura sudah sampai lebih dulu dan merayakan kemenangannya bersama hewan-hewan lainnya. Kelinci pun merasa malu dan ia berlari pulang.

CERPEN PENGANTAR TIDUR

 

ANAK GEMBALA DAN SERIGALA

        


        Diceritakan hiduplah seorang anak gembala yang bekerja pada saudagar kaya. Tugasnya ialah merawat serta menjaga seluruh domba majikannya. Selama menjalani tugasnya, majikan anak tersebut selalu berpesan padanya apabila terdapat serigala yang mendekat, ia bisa berteriak meminta tolong kepada orang-orang desa setempat.

            Memiliki rutinitas yang hanya menggembalakan domba di tepi hutan membuat anak itu merasa bosan. Sampai akhirnya terbesit untuk melakukan tindakan tak terduga.

Sang anak tiba-tiba berteriak, “Tolong! Ada serigala di sini, tolong!”

              Mendengar teriakan tersebut, warga desa pun datang menghampiri dan berniat menolong anak tersebut dari serangan serigala. Namun sesampainya di dekat sang anak, ternyata anak gembala hanya bercanda dan melakukannya karena bosan. Warga pun kesal lalu kembali pulang.

            Tak hanya dilakukan sekali, selang beberapa hari kemudian anak gembala kembali melakukan kegiatan yang sama dengan berteriak meminta tolong. Lagi-lagi warga tertipu dan membuat mereka kesal karena si anak gembala hanya tertawa melihat kekesalan warga.

             Sampai pada suatu sore, datanglah segerombolan serigala dan langsung memangsa domba yang digembalakannya. Merasa terancam dan ketakutan, si anak langsung berteriak meminta tolong. Namun naas, kali ini tidak ada warga yang datang karena sudah tidak percaya dengannya.

           Para serigala pun berhasil memangsa banyak domba dan membawa masuk ke dalam hutan. Kejadian tersebut membuat si anak gembala menyesal dan tak akan mengulangi perbuatannya lagi.

           Dari dongeng anak pendek di atas, pesan moral yang bisa diambil adalah untuk tidak berbohong. Sebab sekali saja berbohong, maka tidak akan ada orang yang mau memercayaimu lagi. Jadi kesimpulannya, cerita di atas mengajarkan si Kecil tentang kejujuran kepada sesama.

-----SEKIAN TERIMA KASIH -----