MENGAPRESIASI DAN MENGKREASIKAN FABEL


Belalang Sembah

Suatu hari di sebuah kebun anggur, tinggalah sebuah keluarga Semut dengan anggota jumlahnya yang sangat banyak. Semut ini membuat sarangnya dari daun-daun lalu mereka tempel menggunakan cairan seperti lem yang mereka keluarkan dari mulutnya. Para Semut melihat bahwa musim gugur akan segera berlalu dan akan segera datang musim dingin yang cukup panjang. Ketika musim dingin makanan akan sangat sulit untuk didapatkan, maka para Semut itu segera mencari berbagai macam makanan untuk mereka kumpulkan sebagai bahan persediaan ketika musim dingin telah tiba.

Berbeda halnya dengan seekor Belalang sembah, Belalang sembah memiliki mata yang besar dan tangan yang panjang. Mereka sering hidup di pohon-pohon seperti halnya para Semut. ketika musim dingin akan tiba Belalang sembah hanya berlatih menari. Setiap hari Belalang sembah itu hanya berlatih menari. Namun sang Belalang lupa bahwa dia harus mengumpulkan makanan untuk persiapannya menghadapi musim dingin. Suatu hari Sang Belalang sembah menari di dekat sarang Semut. Dia menari dengan sangat anggun. Gerakan tangan dan badannya yang pelan dan lembut membuat tariannya terlihat sangat mengagumkan. Para Semut melihat Sang Belalang sembah menari, namun mereka tidak menghiraukan tarian indahnya itu karena mereka memiliki tugas yang sangat penting.

Sang Belalang yang sedang menari melihat para Semut berjalan dengan membawa makanan untuk dibawa kesarangnya. Sang Belalang sembah heran dengan apa yang dilakukan Semut lalu dia bertanya kepada salah satu Semut tentara yang sedang berjaga di dekat para Semut pekerja ,“Kenapa kalian membawa makanan yang sangat banyak itu masuk ke sarang kalian?” sang Semut menjawab “Kami melakukannya agar kami tidak kelaparan saat musim dingin tiba.” Lalu sang Belalang kaget “Musim dingin?” kata sang Belalang sembah dengan kagetnya, “Kan masih lama, lebih baik kita bersenang-senang saja dulu”, kata sang Belalang. Semut tak menghiraukan Belalang. Semut tetap tekun mengumpulkan makanan.

Musim dingin tiba. Belalang belum sempat mengumpulkan makanan karena sibuk menari. Belalang kelaparan dan lari ke rumah Semut. Ia meminta makanan kepada Semut. Semut awalnya tidak mau memberikan makanannya karena takut kehabisan. Akan tetapi, melihat belalang lemas kelaparan, Semut tidak tega dan memberikan makanannya kepada Belalang. Belalang pun kembali bugar dan dia berjanji untuk dapat mengelola waktu dengan baik sehingga tidak berakibat buruk.

Masa depan adalah milik setiap orang. Maka setiap orang perlu menyiapkan masa depannya dengan berusaha. Bukan hanya menikmati kesenangan di masa sekarang tanpa memikirkan masa depan.

CERITA
Cerita merupakan jenis teks narasi. Teks narasi mencakup semua jenis tulisan atau lisan yang mengandung unsur cerita. Hampir setiap hari kita terlibat dengan cerita. Berbincang dengan teman sambil menceritakan sesuatu adalah kegiatan bercerita. Membaca atau menonton cerita

tentang jagoan superhero adalah kegiatan menikmati cerita. Menghayal menjadi jagoan pembasmi kejahatan yang memiliki kehebatan luar biasa merupakan kegiatan merancang cerita.

Kita sering mendengar cerita atau menonton cerita di televisi, atau menceritakan diri kita sendiri kepada orang lain. Saat berkumpul dengan teman-teman, hampir dipastikan kita mahir bercerita. Dengan kata lain, kita semua pernah menciptakan teks narasi dan menanggapi berbagai teks narasi. Saat kita menceritakan suatu cerita berdasarkan pengalaman sendiri atau yang kita dengar dan lihat dari televisi, kita sering kali menceritakan dengan gaya yang berbeda dengan aslinya. Kita berupaya menceritakan dengan cara sebaik mungkin. Usaha tersebut dapat dilakukan dengan mengubah urutan cerita, memilih bahasa yang lebih menarik, dan menambahkan rincian agar cerita makin menarik.

FABEL
Secara etimologis fabel berasal dari bahasa latin fabulat. Fabel merupakan cerita tentang kehidupan binatang yang berperilaku menyerupai manusia. Fabel termasuk jenis cerita fiksi, bukan kisah tentang kehidupan nyata. Fabel sering juga disebut cerita moral karena pesan yang ada di dalam cerita fabel berkaitan erat dengan moral. Teks cerita fabel tidak hanya mengisahkan kehidupan binatang, tetapi juga mengisahkan kehidupan manusia dengan segala karakternya.

Binatang-binatang yang ada pada cerita fabel memiliki karakter seperti manusia. Karakter mereka ada yang baik dan ada juga yang tidak baik. Mereka mempunyai sifat jujur, sopan, pintar, dan senang bersahabat, serta melakukan perbuatan terpuji. Mereka ada juga yang berkarakter licik, culas, sombong, suka menipu, dan ingin menang sendiri. Cerita fabel tidak hanya ditujukan kepada anak-anak, tetapi juga kepada orang dewasa.

Setelah membaca dan memahami teks cerita fabel, kamu dapat belajar pada karakter-karakter binatang tersebut. Cerita fabel menjadi salah satu sarana yang potensial dalam menanamkan nilai-nilai moral. Kita dapat belajar dan mencontoh karakter-karakter yang baik dari binatang itu agar kamu memiliki sifat terpuji.

Struktur teks cerita fabel

Apakah kalian sudah tau dan atau masih ingat pengertian struktur seperti yang telah dijelaskan pada teks cerita lainnya yang telah dibahas sebelumnya ?. Jika anda lupa, maka pengertian struktur adalah sesuatu rangkaian yang terdapat pada sebuah teks yang sifatnya membangun. Adapun struktur teks cerita fabel adalah antara lain seperti orientasi, komplikasi, resolusi serta koda. Berikut penjelasan lebih lengkapnya :

1. Orientasi
Orientasi adalah bagian permulaan pada sebuah cerita fabel yang berisikan dengan pengenalan cerita fabel tersebut yang diantaranya seperti pengenalan tokoh, pengenalan latar tempat dan waktu, pengenalan background atau tema dan lain sebagainya.

2. Komplikasi
Komplikasi adalah klimaks pada sebuah cerita yang berisikan mengenai puncak masalah yang dialami dan dirasakan oleh tokoh.

3. Resolusi
Resolusi adalah bagian dari teks yang berisikan dengan pemecahan permasalahan yang dialami dan dirasakan oleh tokoh.

4. Koda
Koda adalah bagian terakhir dari teks cerita yang berisikan pesan-pesan dan atau amanat yang terdapat didalam cerita fabel itu sendiri.

Ciri-ciri Fabel

Selain menceritakan hewan berkarakter layaknya manusia, fabel juga punya ciri-ciri lain. Adapun beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh cerita fabel antara lain sebagai berikut:
1. Tema cerita fabel didominasi tentang hubungan sosial
2. Tokoh yang disajikan dalam cerita adalah binatang
3. Memiliki alur maju
4. Watak-watak yang ditampilkan dalam cerita memiliki karakter yang baik dan buruk
5. Menyajikan rangkaian cerita atau peristiwa yang menunjukan sebab akibat
6. Latar dalam sebuah cerita menggunakan latar alam seperti hutan, gurun, sungai, dan lain-lain
7. Ceritanya singkat dan cepat
8. Alurnya dibuat sederhana sehingga mudah dipahami


Jenis-Jenis Fabel
Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis fabel, antara lain sebagai berikut:

1. Ditinjau dari pemberian watak dan latarnya, dibedakan fabel alami dan fabel adaptasi.
  • Fabel alami atau Tradisional menggunakan watak tokoh binatang seperti pada kondisi alam nyata. Misalnya, kura-kura diberi watak lamban.
  • Fabel adaptasi atau Modern adalah fabel yang memberikan watak tokoh dengan mengubah watak aslinya pada dunia nyata dan menggunakan tempat-tempat lain sebagai latar (di rumah, di jalan raya). Misalnya, landak yang pemalu berulang tahun di rumah makan.

2. Ditinjau dari kemunculan pesan dibedakan fabel dengan koda dan tanpa koda.
  • Fabel dengan koda, yaitu fabel dengan memunculkan secara eksplisit pesan pengarang di akhir cerita.
  • Fabel tanpa koda, yaitu tidak memberikan secar eksplisit pesan pengarang di akhir.

Unsur Intrinsik Teks Fabel

    Seperti karya sastra lainnya, teks fabel juga memiliki unsur intrinsik cerita yang membangun keutuhan bentuk dan isinya. Berikut adalah unsur Intrinsik yang penting dalam teks fabel:

a. Tema
    Tema adalah gagasan utama dalam cerita. Gagasan mengenai konsep hidup manusiawi yang memerankannya atau yang menjadi tokoh utamanya adalah binatang (hewan)

b. Tokoh (penokohan)
    Tokoh dalam teks fabel adalah binatang – binatang, baik peran utama maupun peran pembantu. Binatang tersebut mendapat citraan (penokohan) sebagai binatang yang berperilaku seperti halnya perilaku yang dimiliki manusia.

c. Latar
    Latar biasnya dalam teks fabel disajikan secara tradisional, seperti latar tempat di hutan, pantai, pegunungan, sungai dll. Sementara, latar waktu dalam teks fabel dominan mengarah pada pagi, siang, sore dan malam.

d. Alur
    Alur adalah rangkaian peristiwa yang terjadi dari awal cerita hingga akhir cerita. Alur juga dapat diartikan sebagai jalinan peristiwa berdasarkan sebab akibat. Alur terdiri atas 4 tahap, yaitu;
1. Orientasi
2. Komplikasi
3. Resolusi
4. Koda

e. Sudut Pandang
    Sudut pandang yang digunakan biasanya menggunakan orang ketiga tunggal. Yang artinya, narator yang bertugas untuk menceritakan tokoh – tokoh dalam cerita tampa harus ikut campur dalam berbagai peristiwa.

f. Amanat
    Amanat yaitu pesan moral yang terkandung dalam teks tersebut (teks fabel). Amanat merupakan hal yang paling penting setelah tema.