Kata Keterangan dan Kata Penghubung pada Teks Prosedur

 


KATA KETERANGAN

 PENGERTIAN KATA KETERANGAN (ADVERBIA)

Adverbia atau kata keterangan  adalah kelas kata yang memberikan keterangan kepada kata lain, seperti verba (kata kerja) atau  adjektiva (kata sifat). Adverbia yang banyak digunakan pada teks prosedur adalah keterangan cara, keterangan alat, dan keterangan tujuan dan lain-lain.

 CIRI-CIRI KATA KETERANGAN

Ciri-ciri dari kata keterangan  antara lain sebagai berikut:

a.       Menyajikan pembahasan mengenai kata lain, seperti kata kerja, kata sifat , kata bilangan

b.      Tidak dapat di gunakan untuk menerangkan kata benda atau kata ganti benda

c.       Berada di awal atau akhir kalimat

d.      Dapat di gunakan pada semua jenis kalimat

 

JENIS KATA KETERANGAN

Pada Teks Prosedur ada beberapa jenis kata keterangan yang biasa digunakan diantaranya;

1.       KATA KETERANGAN ALAT

Kata keterangan tujuan merupakan kata keterangan yang dipakai untuk menerangkan tentang tujuan perlakuan tertentu. Kata keterangan tujuan biasanya diiringi kata “untuk” dan ”supaya” atau ”agar”. Contoh kata keterangan tujuan dalam kalimat yakni:

-            Kamu harus belajar lebih giat lagi agar lebih pintar

-            Wortel baik untuk kesehatan mata

 

2.       KATA KETERANGAN CARA

Merupakan kata keterangan yang dipakai untuk menjelaskan cara perlakuan terhadap sesuatu biasanya digunakan untuk menjelaskan kata kerja. jenis kata ini diiringi kata “dengan” dan ”secara”. Contoh kata keterangan cara dalam kalimat yakni:

-            Andre mengendarai sepeda dengan cepat.

-            Secara umum, puisi terbagi menjadi 2 yaitu puisi lama dan puisi baru.

-            Kami bertatap muka secara langsung

 

3.       KATA KETERANGAN TUJUAN

Kata keterangan alat merupakan kata keterangan yang digunakan menjelaskan alat dalam perlakukan terhadap suatu hal. Contoh dari kata keterangan alat biasanya diiringi dengan kata “dengan ” & “menggunakan”. Contoh kata keterangan alat dalam kalimat yakni ;

-            Dinda mencuci pakaiannya menggunakan sabun sachet.

-            Ilham mengandarai mobil dengan kecepatan tinggi.

 

4.       KATA KETERANGAN DERAJAT/KUANTITAS

Kata keterangan derajat yakni merupakan kata keterangan yang digunakan untuk menjelaskan kuantitas suatu peristiwa atau perlakuan tertentu. Contoh kata keterangan derajat menggunakan kata “sangat banyak”, “dua kali sehari”,” sebesar”. Contoh kata keterangan derajat dalam kalimat yakni ;

-          Konsumsilah obat ini dua kali sehari.

-          Pak Supri mendapat ikan yang sangat banyak dari hasilnya memancing

 

5.       KATA KETERANGAN SYARAT

Kata keterangan ini menambahkan keterangan syarat terjadinya suatu peristiwa biasanya ditandai dengan kata (jika).

-            Jika malam yang digunakan pada canting terlalu panas akan merusak kain.

-            Jika gula terlalu banyak akan cepat gosong.

 

 

KATA PENGHUBUNG

Kata penghubung atau konjungsi adalah sebuah kata tugas yang berfungsi untuk menggabungkan klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat dan paragraf dengan paragraf. Kata penghubung antar klausa seringkali dijumpai di tengah  suatu kalimat. Sementara kata penghubung antar kalimat dan antar paragraf terdapat di awal sebuah paragraf.

Berdasarkan fungsinya konjungsi atau kata hubung terdiri dari beberapa jenis, yaitu :

 

1. Konjungsi Aditif atau Gabungan

Konjungsi aditif atau gabungan merupakan konjungsi yang berfungsi menghubungkan antar klausa, kalimat dan paragraf yang memiliki kedudukan yang sama. Kata hubung yang sering digunakan untuk konjungsi ini adalah : danlagipula, dan serta. Contoh :

Ibu sedang memasak dan Ayah membaca koran.

Ayah, Ibu serta Kakak akan ke Bandung minggu depan.

 

2. Konjungsi Pertentangan

Konjungsi pertentangan merupakan bentuk kata hubung yang menghubungkan dua buah kalimat, kata, ataupun klausa yang sederajat namun mempertentangkan kedua bagian tersebut. Kata hubung yang biasa dipakai pada konjungsi ini adalah tetapi, melainkan dan sedangkan. Contoh :

Rumah itu besar tetapi tidak terawat.

Banyak yang ingin sekolah tetapi tidak punya biaya.

Mereka tidak berbohong, melainkan mengatakan yang sebenarnya.

 

3. Konjungsi Pilihan

Konjungsi pilihan atau disjungtif adalah bentuk konjungsi yang berfungsi menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih dengan tujuan untuk memilih. Kata hubung yang biasa digunakan adalah : atauataupun, maupun. Contoh :

Kamu mau membeli sepatu atau tas?

Nasi goreng ataupun Mie goreng sama saja, keduanya dia suka.

Baik pagi, siang maupun malam, kerjanya bermalas-malasan saja.

 

4. Konjungsi Waktu

Konjungsi waktu memiliki fungsi sebagai kata hubung yang menjelaskan hubungan waktu antara dua hal. Konjungsi waktu bisa menjelaskan hubungan yang sederajat maupun tidak sederajat. Contoh kata hubung yang biasa digunakan adalah sebelumnyaselanjutnyabilamanasejak, sesudah dan lainnya. Contoh :

Setelah kata sambutan dari kepala sekolah acara selanjutnya adalah pentas seni.

Mereka sudah ada disana sejak hujan turun.

Gita membaca buku yang sebelumnya dia pinjam dari perpustakaan.

 

5. Konjungsi Tujuan

Konjungsi tujuan adalah konjungsi yang menjelaskan maksud, tujuan suatu kejadian atau tindakan. Kata hubung yang biasa digunakan diantaranya adalah : gunauntukagar, dan supaya. Contoh :

Ibu membuat sarapan untuk Aldi.

Mereka membersihkan kali supaya tidak banjir lagi saat musim penghujan.

Polisi mengatur lalu lintas agar jalanan tidak macet.

Ibu menghukumnya guna memberinya pelajaran.

 

6. Konjungsi Sebab

Konjungsi sebab atau kausal merupakan bentuk kata hubung yang menjelaskan kejadian yang terjadi akibat suatu sebab tertentu/khusus. Kata hubungnya adalah : sebab dan karena. Contoh :

Banjir yang terjadi kemarin karena saluran air tersumbat.

Aldi jatuh sakit karena bekerja terlalu keras.

Mereka percaya dengan cerita itu sebab mereka sudah mengalaminya sendiri.

 

7. Konjungsi Akibat

Konjungsi akibat atau konsekutif merupakan bentuk kata hubung yang menerangkan bahwa suatu keadaan tersebut dapat terjadi karena penyebab yang lainnya. Contoh kata hubung yang digunakan adalah : Sehinggasampai, dan akibatnya. Contoh :

Gugun malas belajar akibatnya dia tidak lulus ujian.

Anak-anak terlalu asyik bermain sampai mereka lupa hari sudah malam.

 

8. Konjungsi Syarat

Konjungsi syarat atau kondisional adalah jenis kata hubung yang menerangkan bahwa kejadian tersebut dapat terjadi apabila syarat-syaratnya terpenuhi. kata hubung yang sering digunakan adalah jikajikalaukalau, dan apabila. Contoh :

Semua siswa pasti lulus kalau rajin belajar.

Aldi tidak akan sakit apabila kemarin tidak berhujan-hujanan.

Ani akan datang jika ada yang menjemputnya.

 

9. Konjungsi tak Bersayarat

Kata penghubung ini berfungsi menyatakan bahwa suatu hal bisa terjadi tanpa perlu ada syarat yang harus terpenuhi. Contoh kata hubung yang sering digunakan adalah : walaupunmeskipun, dan biarpun. Contoh dalam kalimat :

Mereka tetap bermain walaupun hujan deras.

Rudi tetap pergi sekolah meskipun sedang sakit.

Kakak tetap pergi biarpun Ayah sudah melarangnya.

 

10. Konjungsi Perbandingan

Kata hubung ini berguna untuk menghubungkan dua hal dan kemudian membandingkannya. Kata yang sering dipakai diantaranya adalah : sepertisebagaibagai, dan bagaikan. Contoh :

Anak kembar yang mirip itu bagaikan pinang dibelah dua

Jalannya sangat lambat seperti siput.

Mereka selalu bertengkar bagai kucing dan anjing.

 

11. Konjungsi Korelatif

Kata hubung ini bertujuan untuk menghubungkan dua kalimat yang masih memiliki hubungan sehingga bagian yang satu langssung mempengaruhi bagian yang lain atau kalimat yang satu melengkapi kalimat yang lain. contoh kata hubung nya adalah : tidak hanya….tetapi jugasedemikian rupa…sehingga, dan bukannya…melainkan. Contoh :

Kakaknya tidak hanya Mahasiswa tetapi juga seorang Wiraswasta.

Baik Messi maupun Ronaldo keduanya adalah pemain sepak bola yang hebat.

 

12. Konjungsi Penegas

Kata hubung ini berfungsi sebagai penegas atau meringkas bagian kalimatnya sebleumnya. contoh kata yang serin dipakai adalah : bahkanapalagiyaitu, dan yakni. Contoh :

Dia orang yang sangat kaya bahkan melebihi kekayaan seorang Presiden.

Jalanan Jakarta selalu macet apalagi dikala hujan.

Beberapa tempat liburan favoritnya, yaitu pantai, perdesaan dan pegunungan.

 

13. Konjungsi Penjelas

Kata hubung ini berfungsi untuk menjelaskan kalimat sebelumnya agar lebih terperinci. kata yang sering dipakai diantaranya adalah bahwa. Contoh :

Mereka yakin bahwa Dia bukan pelakunya sebenarnya.

Ibu bilang bahwa Ayah akan pulang larut malam hari ini.

Pencuri itu berjanji bahwa dia tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.

 

14 Konjungsi Pembenaran

Kata hubung ini biasa disebut juga dengan konsesif adalah suatu kata hubung yang berfungsi menghubungkan dua hal dengan cara membenarkan suatu hal sekaligus menolak hal lainnya. Contoh kata hubung pada konjungsi ini adalah : walaupunmeskipunbiar, dan biarpun. Contoh :

Mereka tetap diam walaupun tahu siapa pelakunya.

Anak-anak itu tetap bermain meskipun sudah dilarang,

makanan itu tetap laku meskipun hampir semua tahu makanan itu kurang sehat.

 

15. Konjungsi Urutan

Konjungsi ini berfungsi menyatakan urutan suatu hal. Kata hubung yang sering dipakai diantaranya adalah : lalu dan kemudian. Contoh kalimat :

Panaskan dulu minyaknya, setelah panas baru kemudian masukan bumbu-bumbunya.

Kita mampir ke Bandung terlebih dahulu lalu baru kita ke Lembang.

 

16 Konjungsi Pembatas

Konjungsi ini bertujuan untuk menyatakan suatu batasan terhadap suatu keadaan/kejadian. Kata hubung yang sering digunakan adalah : kecuali, selain, dan asal. Contoh :

Mereka belum boleh pulang kecuali ada mereka sudah menyelesaikan tugas tersebut.

Peserta rapat menyetujui usulan ketua asal keinginan mereka juga dipenuhi.

Selain petugas perpustakaan, yang lain dilarang masuk.